Cerita Yustine

Cerita Yustine
a story of love and life

yang udah mampir

Hit Counter

Selasa, 28 Agustus 2012

Tuhan Tahu, Tapi Menunggu

Pernah dengar quote by Leo Tolstoy itu kan, teman? Tuhan tahu, tapi menunggu. Dalam pengertian saya, memang benar adanya bahwa Dia akan menjadikan semua indah tepat pada waktunya. Kedengaran klise, tapi beneran loh...

Waktu kecil, saya sering berandai-andai bahwa saya adalah seorang penyiar radio. Saya membayangkan suara saya didengarkan di udara oleh banyak orang. Jadi waktu umur 7 tahunan ketika saya sudah lancar membaca, saya pake mic dan tape yang biasa dipake bapak buat karaokean lagu-lagu Ebiet G ade, trus udah aja saya pura-pura jadi penyiar dan sukses bikin tetangga dateng ke rumah, nanya siapa yang tadi nyetel radio kenceng-kenceng hahahah.... 
Waktu SMP, tiap ada acara kemah, atau pas SMK saya sering kebagian tugas jadi 'penyiar' pas acara bazaar di sekolah, bacain request temen-temen, lokal aja, tapi udah seneng banget ada yang mau dengerin suara saya hihihihi.... 
Siapa sangka, di usia 20 tahun saya beneran jadi penyiar radio, beneran suara saya bisa didengerin oleh banyak orang, bisa muter lagu yang saya suka tanpa harus request, beneran bisa baca berita atau bacain request dari pendengar. See? Tuhan tahu, tapi menunggu :)

Tinggal di perkampungan yang bahasa nya adalah bahasa Melayu, membuat saya berangan-angan, suatu hari nanti saya pengen tiap hari berbahasa Indonesia, hahaha... agak aneh ya, tapi dengan Bapak yang asli Jawa tetapi selalu menggunakan bahasa Melayu setiap hari nya, saya bercita-cita dan sering bicara sendiri dalam bahasa Indonesia, yang pada waktu itu menurut saya keren sekali. Di usia 15 tahun saya sudah melanjutkan sekolah ke Magelang, yang berarti mengharuskan saya menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari, sampai sekarang. Tuhan tahu, tapi menunggu :) Walaupun begitu, saya masih fasih berbahasa Melayu, dengan logat yang sudah sedikit tercampur, maklum sudah 15 tahun tinggal di Jawa. Untuk berbicara dengan Mamak dan Bapak dan saudara-saudara masih pakai bahasa Melayu kok, dan berguna juga untuk bikin status marah-marah, biar suami gak tau hahaha.... 

Dalam suatu dialog absurd via bbm dengan sahabat saya, Isye cinta, kami bicara mengenai ketakutan kami menjadi tua. Pasalnya, kami melihat foto sekumpulan tante berusia sekitar 40 tahun, dan terlihat mengingkari umur dengan menggunakan make up berlebih serta baju yang agak tidak pantas dikenakan di usia itu. Sejenak kami berdiam dan berjanji akan saling mengatakan 'kau menjijikkan' jika salah satu dari kami berdandan seperti itu di usia 40 tahun. Hihihihi... 

Lalu dialog absurd sore itu berlanjut di cafe (baca: kamar masing-masing, puter lagu-lagu jaman kejayaan, ngobrol via bbm, whatsapp atau sms, saya heran, sama suami masing-masing aja gak segitunya :p) kami berdua pengen sesekali tampil ala abegeh, semacam waktu masih kuliah dulu, pake kaos, sepatu flat, no make up hanya segaris eyeliner dan lipgloss. Tapi isye skip hotpants katanya takut ditawarin foto di majalah otomotif wkwkwk....

Dan apakah itu terjadi? Iya saudara-saudara... kan saya sudah bilang, Tuhan tahu, tapi menunggu, hihihi... 

At the end of this absurd posting, memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, tapi percayalah, yang disediakan adalah yang terbaik, tidak ada kejadian yang tanpa alasan. Menikmati hidup, dengan tangis dan tawa adalah hal terindah yang harus kita lalui.